Selamat Datang, Matur Tampi Asih

Bismillahhirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ini adalah BLOGSPOT milik Desa Montong Baan Selatan (desambs.blogspot.com). Blogspot ini dibuat dengan harapan dapat membawa manfaat bagi kita semua bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat Desa Montong Baan Selatan pada khususnya. Sebagaimana bukan menjadi rahasia lagi kemajuan Informasi dan Teknologi saat ini berkembang dengan sangat pesat, semua informasi dapat kita konsumsi dengan cepat, mudah dan menyenangkan. INTERNET sebagaimana sebagian besar kita telah tahu adalah nama media tersebut.

DESAMBS.BLOGSPOT.COM dengan ini juga mencoba untuk melakukan hal yang sama, walaupun dengan tampilan/desain yang sangat sederhana, walau dengan postingan yang masih banyak kekurangan disana sini, namun kami percaya tidak ada kesempurnaan tanpa telah melalui banyak kekurangan, kemunduran bahkan kegagalan sebelumnya.

DESAMBS.BLOGSPOT.COM hadir di tengah-tengah anda sebagai bukti bahwa kami selalu ingin lebih maju. Kerja keras yang kami lakukan semoga bisa membawa manfaat: DARI DESA MENUJU INDONESIA YANG SEJAHTERA, ADIL DAN MAKMUR.

Demikianlah sambutan dari kami,
Wabillahhitaufiq Wal Hidayah,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Salam,


Perangkat Desa Montong Baan Selatan

PERDA

Mega Proyek Pandan Dure


Pembangunan Dam Pandandure, Tenaga Kerja Lokal akan Diprioritaskan

LOMBOK TIMUR - Pengurus Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Lombok Timur, NTB akan memperjuangkan agar warga lima desa yang terkena dampak pemba­ngunan Dam Pandandure dipekerjakan dalam proyek pembangunan Dam. Kelima desa tersebut, antara lain Desa Santong, Embung Raja, Terara, Suwangi dan Pandandure.
Jumlah pekerja lokal yang dibutuhkan dalam lanjutkan pengerjaan proyek Dam Pandandure sekitar 500 orang, diluar tenaga ahli dengan berbagai jenis peker­jaan yang telah ditentukan oleh kedua perusahaan yang mengerjakan proyek itu yakni PT. Warsita Karya dan PT. Brantas Abipraya.“Kewajiban dari perusahaan yang meme­nangkan tander pengerjaan pemba­ngu­nan Dam Pandandure itu untuk menga­komodir warga yang tekena dampak pembangunan Dam Pandandure,” tegas Ketua DPC SPN Lotim, L. Iswan Muliadi kepada wartawan di SDN 1 Lendang Ree, Desa Pandandure, Sabtu (28/7/2012).
Dikatakannya, antara SPN dengan PT. Warsita Karya dan PT. Brantas Abipraya telah ada komitmen yang jelas. Dengan mem­percayakan kepada SPN melakukan peng­rekrutan tenaga kerja lokal yang berasal dari lima desa yang terkena dampak pembangunan Dam sesuai kebu­tuhan yang ada.
Karena itu, SPN akan melakukan sosialisasi bersama perusahan di lima desa tersebut agar warga lebih mengerti dan memahami posisi SPN dalam masalah ini. Sebab, jika akan mendatangkan tenaga kerja dari luar dalam pengerjaan proyek triliunan rupiah tersebut, akan menim­bulkan kecemburuan sosial bagi masya­rakat sekitar Dam Pandadure, sehingga dikhawatirkan akan menjadi penghambat pembangunan mega proyek di daerah Patuh Karya itu. “Kami akan melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan pemerintahan desa setempat maupun warga mengenai jalan terbaik,” tambah L. Iswan Muliadi.
Iswan juga menandaskan, kalau warga lima desa yang akan dipekerjakan pada pembangunan Dam Pandandure itu sudah jelas orangnya, termasuk spesifikasi pekerjaan, pihaknya akan mengajukan ke perusahaan untuk dibuat nota kesepaka­tan antara perusahaan dengan pekerja lokal mengenai hak dan kewajiban, seperti masalah upah, jaminan kesehatan maupun lainnya, karena resiko kerja di pembangu­nan itu sangat besar.
“SPN tidak mengi­nginkan perusahaan lepas tangan terhadap pekerja lokal yang mengalami musibah atau kecelakaan dalam bekerja. Kalau itu terjadi, SPN akan menuntut perusahaan untuk ber­tanggungjawab sesuai perjanjian kerja yang telah dibuat,” jelasnya.
SPN juga, kata Lalu Iswan, akan tetap melakukan pengawasan ketat terhadap pemberian upah yang dilakukan perusa­haan kepada pekerja lokal, sehingga tidak dipermainkan oleh perusahaan atau pun pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. “Masalah upah para pekerja lokal kami akan tekankan kepada perusahaan agar menggunakan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang telah ditetapkan oleh pemerin­tah provinsi,” tandas Iswan Muliadi.
Di tempat terpisah, pejabat bidang administrasi keuangan PT. Brantas Abipraya, GN. Suparta mengatakan tenaga kerja lokal yang dibutuhkan dalam pembangu­nan proyek Dam Pandandure mencapai ratusan orang dengan berbagai spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan, sedangkan untuk tenaga ahli sudah dipersiapkan oleh perusahaan sendiri. “Kami akan lebih memanfaatkan tenaga kerja lokal dalam proyek ini, sehingga tidak perlu ada kecemburuan sosial selama pengerjaan,” tegas GN. Suparta. [rj/ran]

Catatan MBS:
Berita di atas adalah berita yang telah tersebar melalui banyak media baik media cetak maupun media elektronik termasuk media internet. Kami dari Desa MBS memiliki catatan yang seyogyanya harus di ketahui oleh kita semua bahwa: Di pemberitaan publik seperti di atas bahwa Desa Montong Baan Selatan sedikitpun tidak disentuh padahal pada kenyataannya Desa kami Desa Montong Baan Selatan juga terkena dampak cukup besar dari yang katanya  Mega Proyek Pandan Dure. Kami akan memberikan informasi dan bukti-bukti dimana Desa Montong Baan Selatan juga terkena dampak oleh mega proyek tersebut, dan bukti tersebut nanti kami posting disini dikesempatan yang akan datang, terima kasih.

BERSAMBUNG . . .